Pilih Bank syariah atau konvensional ?
Saat ini mudah kita temukan, sebagian besar Bank konvensional juga telah memiliki unit syariah. Perkembangan ini tentu menggembirakan banyak pihak karena sejatinya banyak orang merindukan sistem yang berbasis syariah.
"sejak awal adanya bank syariah , saya berusaha mengalihkan semua transaksi menggunakan bank syariah. rasanya tenang dan aman karena bebas riba" ujar Budiono pengusaha dari bandung
Namun ada juga yang berpendapat lain "kalau kita ngutang ke bank syariah malah lebih besar hitungan cicilanya, lebih mahal dari bank konvesional. jadi buat apa kalo sistem ekonomi syariah kalo jatuhnya menyulitkan nasabah juga"
Prinsip jual beli yang yang di pake dalam murabahah tak bisa disamakan dengan bunga, saat proses murabahah ( jual beli ) bank dan nasabah menyepakati tambahan ( margin ) yang merupakan perhitungan dari (1) harga beli, ditambah (2) biaya operasional, dibagi (3) target penjualan 1 tahun, ditambah (4) keuntungan. Point 1,2 dan 3 tidak bisa dirubah, hanya poin 4 yang bisa di rubah-rubah, maksudnya jumlahnya disepakati antara bank dan nasabah.
"Ini yang menbedakan bunga bank konvesional. penetapan bunga mengacu pada tingkat inflasi, bunga riil dalam negeri dan persaingan diantara bank konvesional untuk tingkat bunga itu",
Hal yang perlu diperhatikan juga, keberadaan perbankan syariah di kawal oleh institusi Dewan Syariah Nasional ( DNS ) MUI yang di dalamnya terdiri dari para ulama, swasta, praktisi, dan akademisi. DNS MUI ini memiliki legitimasi baik secara syariah maupun undang-undang.
Setiap produk dari bank syariah harud mendapat persetujuan dari DNS MUI ini. Karena itu masyarakat tak perlu khawatir dengan syar'i tidaknya produk bank syariah. hanya saja memang kita tak boleh merasa cukup dengan kondisi sekarang. Tetap butuh pengembangan terus menerus menuju bank syariah yang ideal
Mengenai mahalnya bank syariah dapat di atasi jika umat islam memperbesar volume tangungan mereka di bank syariah. Dengan berbagai pertimbangan diatas. mana yang anda pilih. bank syariah atau bang konvesional ? Aini firdaus ( Ummi )
"sejak awal adanya bank syariah , saya berusaha mengalihkan semua transaksi menggunakan bank syariah. rasanya tenang dan aman karena bebas riba" ujar Budiono pengusaha dari bandung
Namun ada juga yang berpendapat lain "kalau kita ngutang ke bank syariah malah lebih besar hitungan cicilanya, lebih mahal dari bank konvesional. jadi buat apa kalo sistem ekonomi syariah kalo jatuhnya menyulitkan nasabah juga"
Prinsip jual beli yang yang di pake dalam murabahah tak bisa disamakan dengan bunga, saat proses murabahah ( jual beli ) bank dan nasabah menyepakati tambahan ( margin ) yang merupakan perhitungan dari (1) harga beli, ditambah (2) biaya operasional, dibagi (3) target penjualan 1 tahun, ditambah (4) keuntungan. Point 1,2 dan 3 tidak bisa dirubah, hanya poin 4 yang bisa di rubah-rubah, maksudnya jumlahnya disepakati antara bank dan nasabah.
"Ini yang menbedakan bunga bank konvesional. penetapan bunga mengacu pada tingkat inflasi, bunga riil dalam negeri dan persaingan diantara bank konvesional untuk tingkat bunga itu",
Hal yang perlu diperhatikan juga, keberadaan perbankan syariah di kawal oleh institusi Dewan Syariah Nasional ( DNS ) MUI yang di dalamnya terdiri dari para ulama, swasta, praktisi, dan akademisi. DNS MUI ini memiliki legitimasi baik secara syariah maupun undang-undang.
Setiap produk dari bank syariah harud mendapat persetujuan dari DNS MUI ini. Karena itu masyarakat tak perlu khawatir dengan syar'i tidaknya produk bank syariah. hanya saja memang kita tak boleh merasa cukup dengan kondisi sekarang. Tetap butuh pengembangan terus menerus menuju bank syariah yang ideal
Mengenai mahalnya bank syariah dapat di atasi jika umat islam memperbesar volume tangungan mereka di bank syariah. Dengan berbagai pertimbangan diatas. mana yang anda pilih. bank syariah atau bang konvesional ? Aini firdaus ( Ummi )
Post a Comment