Header Ads

Bisnis travel wisata muslim serta dengan konsep makanan yang halal

Sejak saya SD, ayah dan ibu gemar membawa anak-anaknya traveling mengunjungi satu kota ke kota lainnya saat liburan sekolah. pengalaman di masa kecil itu rupanya terbawa hingg saya dewasa dan menjadi hobi saya dan adik-adik.

Saya senang mengekplirasi tempat-tempat baru. Namun, sayang, saat jalan ke luar negeri, saya sering kesulitan untuk shalat dan mendapatkan makanan yang jalak. Misalnya, waktu saya ke Cina, Kalau shalat, saya masih bisa mengandalkan kompas, tapi tidak demikian dengan makanan. pada akhirnya yang saya makan hanya roti.
Berangkat dari pengalaman tersebut, saya kemudian mendirikan usaha travel wisata. usaha ini saya jalankan dengan hati. sebab, selain traveling memang hobi saya, saya juga ingin orang-orang muslim bisa menikmati perjalanan wisata dengan tetap mengutamakan kenyamanan beribadah, dan makanan halal. karenanya, untuk mendukung itu, mitra saya di luar negerijuga muslim yang mengenal seluk beluk kebutuhan Muslim.
Awal merintis bisnis ini, banyak yang mempertanyakan konsep Wisata Muslim yang saya usung. Kenapa tidak, jawab saya. toh, mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. jadi tidak ada alasan untuk tidak memulai bisnis wisata Muslim ini.
Mengenal destinasi wisata, sebenarnya sama saja dengan travel lainnya. Ada destinasi ke Cina, Vietnam, Thailand, Korea dan Jepang, yang membedakan adalah travel saya fokus pada kemudahan beribadah dan kehalalan makanan. Itu nilai tambah travel saya.
Keseriusan saya terhadap kehalalan akhirnya mendorong saya untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI pada tahun 2010 untuk perusahaan sya. Indo Citra Tamasya (ICT). Bahkan, ICT menjadi pioner travel wisata mulsim. Noni al Qolbu ( Ummi )