Header Ads

Kisah Inspirasi: tukang Cukur naik haji yang layak di contoh

.
Di ujung Barat Kota Banjar terdapat satu keluarga sederhana. Keseharian mereka bergantung pada hasil jasa cukur. Penghasilan setiap harinya tidak menentu, tergantung jumlah pelanggan jasanya. Dalam satu hari bila sedang ‘marema’ mampu mencapai Rp70 ribu, namun jika sepi penghasilanya tak kurang dari Rp40 ribu seperti yang di lansir fokusjabar.com .

Namun niat untuk memenuhi mimpinya berangkat haji, terasa saat perjuangan sepasang keluarga yang hampir 32 tahun mereka menabung menyisihkan hasil jasa mencukurnya. Mereka tercatat sebagai warga RT 012/005, Desa Balokang, Kecamatan/Kabupaten Banjar. Yakni, Uho Kholidin (52) dan Enok Rosmanah (51), tukang cukur yang akan berangkat naik haji tahun ini.
“Saya jadi tukang cukur sejak tahun 80-an. Namun niat saya ingin berangkat haji saat baru menikah pada tahun 1981. Sejak itulah, saya mulai  menabung dari hasil mencukur,” ungkap Uho saat berbincang dengan FOKUSJabar.com, Selasa (16/8/2016).
Uho berangkat haji pada kloter 59 JKS dan akan berangkat pada tanggal 29 Agustus mendatang. Menurutnya, panggilan hati untuk segera menunaikan Rukun Islam ke lima semakin besar saat dirinya dinyatakan berangkat naik haji tahun 2016 yang sebelumnya gagal pada tahun 2015 lalu.
Dia mendaftar naik haji pada tahun 2011. Ini dibilang cepat, karena sebagaimana diketahui, untuk menunggu berangkat haji harus menanti selama 15 tahun. Ini pun sebagai bukti keiikhlasan dirinya menunaikan ibadah haji.
“ Pikiran serta rasa kami sudah sampai di hadapan Ka’abah, Mekah. Sungguh tak menyangka hasil dari saya menabung selama puluhan tahun kini tiba saatnya,” pungkasnya.