Header Ads

Aneka Bahan dan Bumbu khas dalam Masakan Ikan Sumatera

Begitu banyak resep masakan ikan ari Pulau Sumatera ini. Semuanya terkenal sangat nikmat rasanya. Proses memasaknya sendiri memang khas dan unik, berbeda dari masakan ikan dari daerah lainya di Indonesia.
Ada beberapa bahan serta bumbu yang khas, yang hampir selalu ada atau di pakai dalam masakan ikan dari Sumatra ini. Untuk bumbu, beberapa diantaranya ada yang dipengaruhi bumbu-bumbu masakan dari daerah India dan Arab, terutama pada maskan ikan di bagian Utara Sumatra. Sedang di bagian selatan Sumatera, beberapa bumbu masakan ikanya di pengaruhi masakan dari Cina dan Thailand. Berikut beberapa bahan dan bumbu yang biasa di pakai dalam masakan ikan di Sumatera.

1. KELAPA
Santan 
masakan Sumatera lebih lebih di bagian utara banyak mempergunakan santan yang diambil dari kelapa yang tua kemudian diparut dan diberi sedikit air untuk mengeluarkan santan nya. Karena kelapanya sudah tua masakan pun akan terasa gurih dan berminyak.
Kelapa dihaluskan
Ini merupakan kelapa yang sudah dikubur atau diparut digiling sampai halus. Bila dicampur dengan bahan lain akan memberi rasa gurih dan lembut, seperti halnya kelapa muda pada masakan Jawa.
Kelapa gongseng ini merupakan kelapa setengah tua yang diparut lalu disangrai sampai kecoklatan, setelah itu ditumbuk sampai halus dan diberi bumbu. Biasanya dipakai untuk membuat masakan anyang.
Ambu ambu
Ini terbuat dari kelapa setengah tua atau kelapa tua yang diparut lalu disangrai bersama ketumbar, jinten dan Adas manis sampai kecoklatan. Setelah itu ditumbuk sampai halus dan berminyak. Ambu Ambu terutama banyak digunakan pada masakan ikan dari Sumatera bagian utara.

CABAI
Hampir seluruh masakan dari Sumatera berasa pedas karena menggunakan Siapa yang merah maupun cabe hijau
Cabe keriting
Cabe merah yang permukaannya tidak licin dan tak terlalu besar dengan biji yang padat. Rasanya pedas sekali dan kurang berair sehingga lebih tahan lama. Dalam masakan ikan dari Sumatera penggunaan cabe kriting ini biasanya ditumbuk halus bersama bijinya atau ditempuh kasar sehingga bijinya masih terlihat atau bisa juga hanya diiris tipis-tipis.
Cabe merah besar
Cabe jenis ini banyak mengandung air sehingga tidak tahan lama, Selain itu rasanya juga tidak terlalu pedas.
Cabe hijau biasanya digunakan cabe hijau besar atau keriting yang sudah tua tetapi belum matang. Rasanya juga pedas, cabe hijau ini bila dimasak atau ditumpuk lebih mudah berubah warna menjadi kecoklatan. Karena itu untuk mencegah Atau paling tidak mengurangi perubahan warna tersebut ketika menumbuk setiap 250 gram cabe hijau ditepuk bersamaan dengan daging buah jeruk nipis kira-kira 1 sampai 2 buah.
Cabe rawit atau cabe ungai atau cabe padi
Cabai yang dipakai adalah cabe yang berwarna hijau maupun merah. Tetapi pada umumnya masakan Sumatera tidak banyak memakai cabe rawit.
Cabe kering
Cabai kering ini merupakan cabe merah yang sudah dikeringkan. Awalnya cabai merah dikukus sekitar 5 sampai 10 menit untuk mematikan bakteri atau kuman yang ada di cabai. Setelah itu cabe dijemur di Panas matahari sampai kering. Cape jenis ini bisa disimpan lama. Rasanya lebih pedas dari cabe segar. Bila digunakan dalam masakan warnanya masakan akan menjadi lebih merah.

PEMBERI RASA ASAM
Asam potong dibuat dari buah Glugur atau Sampagul yaitu buah sebesar bola tenis berwarna hijau dengan daging berwarna putih dan terdapat beberapa biji di bagian tengah buahnya. Rasanya asam sekali. Buah ini dipotong tipis-tipis lalu dijemur di dengan Panas matahari sampai kering dan berwarna kecoklatan. Semakin lama asam Gelugur ini akan semakin kehitaman. Pemakaiannya hanya dimasukkan begitu saja ke dalam masakan ikan.
  1. DAUN SALAM KOJA DISEBUT JUGA DAUN KARI ATAU KARUVAPILLAI
  2. DAUN MANGKOKAN dan TAPAK LIMAN
  3. DAUN RUKU-RUKU
  4. LOKIO / BAWANG BATAK / BAWANG PADI
  5. REBUNG ASAM
  6. ANDALIMAN (Wild sechuan pepper)
  7. BUNGA KECOMBRANG / BUNGA PALLANG / BUNGA KONTAN / HONJE